Lembaran pesan penuh haru ini ditulis oleh seorang anak perempuan pengidap kanker otak yang berusia 6 tahun. Elena Desserich tidak dapat bertahan hidup pada Agustus 2007 setelah didiagnosis mengidap kanker otak yang tak dapat dioperasi saat ia masih berusia 5 tahun.
Selama 9 bulan berjuang menghadapi penyakit yang dideritanya, Elena yang menetap di Wyoming, AS, menyembunyikan ratusan lembar pesan yang diselipkan di antara halaman buku, di laci, lemari, beberapa tas, serta pakaian untuk dikenakan pada musim dingin.
"Kami menemukan beberapa lembar pesan (yang ditulis Elena) beberapa hari setelah kematiannya," kata ayah Elena, Desserich, yang mengelola sebuah perusahaan konstruksi. "Namun, lembar demi lembar pesan terus bermunculan di mana-mana dan sudah terkumpul hingga 3 kotak besar."
"Kami bahkan menemukannya di beberapa tas untuk menyimpan perlengkapan dekorasi Natal," tambah Desserich.
Saat ini, keluarga Elena telah menyatukan lembaran pesannya ke dalam buku catatan harian yang mereka susun selama Elena berusaha melalui hari-hari terakhirnya. Keluarga Elena berencana menghibahkan seluruh uang yang diperoleh dari penjualan buku catatan berjudul Notes Left Behind itu nantinya ke lembaga riset kanker, Cure Starts Now Cancer Foundation.
Saat Elena terdiagnosis mengidap kanker otak stadium akhir yang jarang ditemukan pada 2006, kedua orangtuanya diberi tahu oleh dokter bahwa putri sulung mereka ini hanya memiliki kemungkinan bertahan hidup selama 135 hari. Pasangan Brooke dan Keith Desserich kemudian memutuskan untuk menjadikan lembaran hari yang mereka lalui sebagai momen khusus, baik bagi Elena maupun adiknya, Gracie, yang saat itu berusia 4 tahun.
"Kami ingin menyemangatinya sehingga kami tidak pernah mengungkapkan padanya bahwa waktu kehidupannya semakin menipis," ujar ayah Elena. Karena khawatir pada kemungkinan Gracie melupakan kakaknya saat beranjak dewasa nanti, Brooke dan Keith Desserich lalu merangkai catatan harian tentang Elena, yang menaruh minat pada seni dan berbagai buku bacaan.
Meskipun selama sebulan sempat menjalani terapi radiasi, kondisi Elena terus merosot secara drastis. Elena kemudian kehilangan kemampuan untuk berbicara sebelum lambat laun digerogoti oleh kelumpuhan.
Namun, Elena terus berusaha untuk tidak tinggal diam. Hingga menjelang kematian menjemput, ia terus menyisipkan pesan dan gambar yang mendeskripsikan kasih sayangnya kepada ibu, ayah, kakek dan neneknya, serta [Maaf Saya Kasar] kesayangannya, Sally.
Beberapa pesan hanya bertuliskan "I love you" yang dihiasi dengan gambar hati dan bunga. Sebagian besar ditujukan oleh Elena kepada Gracie dan salah satu di antaranya bertuliskan "I love you Gracie, Go Go."
Kedua orangtua Elena bahkan masing-masing menyimpan satu lembaran pesan dari Elena yang sengaja belum dibuka dan disimpan di dalam tas yang biasa mereka bawa. "Ini merupakan cara kami untuk menyimpan catatan terakhir darinya," ungkap ibu Elena.
"Kami berharap tidak akan menemukan lembaran pesan terakhir darinya," demikian diakui ayah Elena. "Aku berharap terus menemukan lembaran pesannya hingga beberapa tahun mendatang."
"Kurasa lembaran pesan itu merupakan cara Elena untuk menyampaikan ke kami bahwa ia akan baik-baik saja. Setiap menemukan pesan itu, kami seakan mendapatkan pelukan darinya."
Ini lah catatan-catatan dan gambar
yang ditemukan oleh Brooke dan Keith
Foto Keluarga
Credits :
www.nyit-nyit.net
www.unik77.tk
inotwhowho
Sunday, 8 November 2009
Seorang Ibu Meninggal Setelah 38 Tahun Merawat Anaknya Yang Koma
Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali ... Sepenggal syair lagu itu benar-benar mengena pada sosok ibu asal AS ini. Wanita berusia 80 tahun itu selama berpuluh-puluh tahun merawat putrinya yang mengalami koma.
Sampai akhirnya ibu penuh kasih itu meninggal, mendahului putrinya yang hingga saat ini masih terbaring dalam koma berkepanjangan.Kaye O'Bara menutup mata untuk selamanya di rumahnya di Miami Gardens, Florida. Kamar yang selama ini ditempatinya bersama putrinya, Edwarda sejak 1970 silam. Kaye meninggal dalam tidurnya. Dia telah bertahun-tahun menderita penyakit jantung. Semasa hidupnya Kaye pernah berjanji tak akan pernah Meninggalkan Edwarda yang ketika itu masih remaja. Janji itu dimulai sejak Edwarda jatuh koma akibat penyakit diabetesnya 38 tahun yang lampau.
"Kami kira dia akan hidup melampaui kami semua. Wanita itu begitu kuat," kata keponakan Kaye, Pamela Burdgick seperti dilansir harian News.com.au, Sabtu (8/3/2008).
Selama kurun waktu 38 tahun, kisah pengabdian Kaye kepada putrinya, Edwarda menarik simpati banyak orang. Para pengunjung yang jumlahnya tak terhitung lagi mendatangi rumah Kaye. Bahkan ada pula sebagian orang yang datang dari Jepang untuk ikut merayakan ulang tahun Edwarda.
Kisah Kaye telah dituangkan dalam buku laris karya Dr. Wayne Dyer yang berjudul A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother's Unconditional Love and What It Can Teach Us.
Edwarda, penderita diabetes, mengalami flu sebelum Natal 1969. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk dan orangtuanya, Kaye dan suaminya, Joe, membawanya ke rumah sakit.
Beberapa saat sebelum Edwarda kehilangan kesadarannya, remaja putri itu sempat bertanya kepada ibunya: "Janji ibu tidak akan meninggalkan saya, janji ya?" Kaye pun berjanji tidak akan pernah meninggalkan anak perempuannya itu.
Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Kaye sebelum anaknya koma berkepanjangan. Dan Kaye menepati janjinya.
Kaye dengan teratur membalik tubuh putrinya tiap dua jam supaya tidak mengalami nyeri akibat berbaring terlalu lama. Kaye memberinya makan berupa campuran makanan bayi dan susu bubuk melalui tube, menyuntikkan insulin, memutar alunan musik, membacakan buku untuk Edwarda dan tak lelah berdoa di samping tempat tidur Edwarda supaya suatu hari nanti putrinya itu akan sadar kembali.
Bagi Kaye, mengurus putrinya itu bukanlah beban, melainkan berkat. Kaye sangat yakin, Edwarda akan terbangun. "Bagi saya, dia hampir sadar. Kadang-kadang saya merasa mendengar dia bicara: Ibu, saya baik-baik saja," kata Kaye kepada media AS, Miami Herald beberapa waktu lalu.
Namun kini Kaye telah pergi untuk selamanya. Dia meninggalkan Edwarda yang masih terbaring koma entah sampai kapan. Adik Edwarda, Colleen O'Bara mengatakan, keluarga akan terus merawat Edwarda di rumah mereka. Sama seperti Kaye, Colleen juga yakin kakaknya itu akan sadar suatu hari nanti.
Suami Kaye, Joe mengalami serangan jantung pada tahun 1972 dan meninggal dunia empat tahun kemudian. Sejak itu, Kaye mengurus Edwarda dengan menggunakan tunjangan sosial dari pemerintah dan dana pensiun suaminya, ditambah lagi dengan sumbangan dari orang-orang.
Credits :
www.nyit-nyit.net
www.unik77.tk
inotwhowho
Cinta
Cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa
persahabatan…..
yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan
prosesnya…adalah irreversible……
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang
terhebat.
Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa
seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya
dalam kapasitas yang
sama.
Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain
akan dirasa kurang………..
Begitu juga dalam kasus. kamu yang mencari, dan yang
lain akan menanti……
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta….
mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan
menyebabkan kamu sakit dan menderita…..
tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada
akhirnya kamu akan menangis…….
jauh lebih pedih…karena saat itu menyadari bahwa
kamu tidak pernah memberi….
Cinta itu sebuah jalan.
Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah
komitmen….
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja……
Cinta tak harus berakhir bahagia…..
karena cinta tidak harus berakhir…..
Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan….
dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta
tidak datang dari bibir dan lidah atau
pikiran………
melainkan dari HATI.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun
sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu
bukan
mencintai,melainkan…..investasi.
Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima
penderitaan.
Karena jika kamu mengharap kebahagiaan,kamu bukan
mencintai….melainkan memanfaatkan.
Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama
seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan
seseorang yang kamu
cintai, karena egomu yang tak berguna itu……..
Jangan mencintai seseorang seperti bunga,karena bunga
mati kala musim berganti,
Cintailah mereka seperti sungai, sebab Sungai
mengalir
selamanya……..
persahabatan…..
yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan
prosesnya…adalah irreversible……
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang
terhebat.
Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa
seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya
dalam kapasitas yang
sama.
Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain
akan dirasa kurang………..
Begitu juga dalam kasus. kamu yang mencari, dan yang
lain akan menanti……
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta….
mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan
menyebabkan kamu sakit dan menderita…..
tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada
akhirnya kamu akan menangis…….
jauh lebih pedih…karena saat itu menyadari bahwa
kamu tidak pernah memberi….
Cinta itu sebuah jalan.
Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah
komitmen….
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja……
Cinta tak harus berakhir bahagia…..
karena cinta tidak harus berakhir…..
Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan….
dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta
tidak datang dari bibir dan lidah atau
pikiran………
melainkan dari HATI.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun
sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu
bukan
mencintai,melainkan…..investasi.
Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima
penderitaan.
Karena jika kamu mengharap kebahagiaan,kamu bukan
mencintai….melainkan memanfaatkan.
Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama
seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan
seseorang yang kamu
cintai, karena egomu yang tak berguna itu……..
Jangan mencintai seseorang seperti bunga,karena bunga
mati kala musim berganti,
Cintailah mereka seperti sungai, sebab Sungai
mengalir
selamanya……..
Jam Terus Berdetak
Agar Tahu Pentingnya Waktu seTAHUN, Tanyakan Pada Siswa Yang Tinggal Kelas.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seBULAN, Tanyakan Pada Ibu Yang Melahirkan Bayi Prematur.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seMINGGU, Tanyakan Pada Editor Majalah Mingguan.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seJAM, Tanyakan Pada Orang Yang Sedang Menunggu.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seMENIT, Tanyakan Pada Orang Yang Ketinggalan Pesawat Terbang.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seDETIK, Tanyakan Pada Orang Yang Baru Saja Terhindar Dari Kecelakaan.
Agar Tahu Pentingnya Waktu sePER SEKIAN DETIK, Tanyakan Pada Peraih Medali Perak OLIMPIADE.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seBULAN, Tanyakan Pada Ibu Yang Melahirkan Bayi Prematur.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seMINGGU, Tanyakan Pada Editor Majalah Mingguan.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seJAM, Tanyakan Pada Orang Yang Sedang Menunggu.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seMENIT, Tanyakan Pada Orang Yang Ketinggalan Pesawat Terbang.
Agar Tahu Pentingnya Waktu seDETIK, Tanyakan Pada Orang Yang Baru Saja Terhindar Dari Kecelakaan.
Agar Tahu Pentingnya Waktu sePER SEKIAN DETIK, Tanyakan Pada Peraih Medali Perak OLIMPIADE.
Subscribe to:
Posts (Atom)