PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat,
mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan. Pemanfaatan dan
pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan.
Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial
ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping
berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh
terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan tahun 2006 sebagai berikut :
Kalau
dilihat dari tabel di atas pertumbuhan penduduk makin cepat.
Penggandaan penduduk (double popoulation) jangka waktunya makin singkat.
Bertambah cepatnya penggadandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut :
Penambahan/pertambahan
penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi disini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Rade Death/CDR)
Tingkat
Kematian Kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun
per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut Secara dinyatakan tiap
1.000 orang
b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Karena
tingkat kematian itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur,
jenis kelamin, pekerjaan. Umpama orang laki-laki yang berada di medan
perang lebih besar kemungkinan untuk mati daripada istri mereka yang
berada di rumah. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka
digunakan tingkat kematian menurut umur (specific Death Rate). Karena
angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000
penduduk pada kelompok umur yang sama.
2. Kelahiran (Fertilitas)
Pengukuran fersilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1) Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran.
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
3) Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4) Di dalam pengukuran fersilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
a. Facundity (kesuburan)
Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility (Fertilitas)
Fertilitas
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok
wanita. Yang dimaksud dari lahir hidup adalah kelahiran dengan
tanda-tanda kehidupan.
3. Migrasi
Aspek dinamis kehidupan
kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain
migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas.
Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas
mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara.
Langkah-langkah
seorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah
lain atau kawasan (real) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih
dahulu faktor-faktor sebagai berikut :
- Persediaan sumber alam
- Lingkungan sosial budaya
- Potensi ekonomi
- Alat masa depan
Akibat Migrasi
-
Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walapun urutannya sangat kecil,
namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan.
- Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi.
-
Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus
penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk (immigrasi)
hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57% per
tahun.
Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk piramida yang berbeda-beda pula.
Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Misalnya : India, Brazilia, Indonesia.
2. Piramida Stationer
Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab
tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
Misalnya : Swedia, Belanda, Skandinavia.
3. Piramida penduduk tua
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran
yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Misalnya, Jerman,
Inggris, Belgia, Perancis.
Rasio Ketergantungan (Dependency Of Ratio)
Dari
komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio
ketergantungan. Yang dimaksud dengan rasio ketergantungan ialah angka
yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum
produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk
golongan umur produktif kerja. Batas golongan umur produktif kerja
(aktif ekonomi) masing-masing daerah/negara berbeda-beda. Biasanya
terletak antara umur 15 tahun sampai 65 tahun.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan Dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
1. Zaman Batu sampai Zaman Logam
- Zaman batu tua (Palaeolithikum)
- Zaman batu muda (Neolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
Bersamaan
dengan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula bahasa
Proto Austronesia. Bahasa Proto-Austronesia sebagai induk atau cikal
bakal bahasa dari bangsa-bangsa yang mendiami pulau-pulau diantara
Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik. Dengan begitu bahasa
Proto-Austronesia sebagai induk bahasa-bahasa di Wilayah negara-negara
anggota ASEAN.
Zaman batu muda (Neolithikum) benar-benar membawa
revolusi dalam kehidupan manusia. Pada zaman ini mereka mulai hidup
menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan
beternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi
alat-alat keperluan penunjang kehidupan pun terjadi.
Kebudayaan Hindu, Budha Dan Islam
1. Kebudayan Hindu dan Budha
Pada
ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia. Khususnya ke Pulau Jawa.
Perpaduan atau kulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwes dan mantap. Sekitar
abad ke-5, ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke
Pulau Jawa.
2. Kebudayaan Islam
pada abad ke-15 dan ke-16 agama
Islam telah dikembangkan di Indonesia. oleh para pemuka-pemuka Islam
yang disebut Wali Sanga. Titik sentral penyebaran agama Islam pada abad
itu berada di Pulau Jawa. Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam
dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. Agama Islam
berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang menjadi penganut
sebagian terbesar penduduk Indonesia.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan
dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Awal
kebudayaan barat masuk ke Indonesia ketika kaum kolonialis mengedor
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Akhirnya masih harus
disebut sebagai pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam
kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama Kristen Protestan.
Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh
organisasi-organisasi penyiaran agama. Sudah menjadi watak dan
kepribadian TImur pada umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa
dalam menerima setiap kebudayaan yang datang dari luar.
No comments:
Post a Comment